numpang isi cerpen dulu ya gan,,sekalian curhat
Disudut kamar yang penuh dengan teka-teki itu aku bersandar, kucoba mengingat masa-masa SMA-ku yang penuh dengan tanda tanya, mulai dari perjalanan cintaku sampai masalah pribadiku di OSIS, yah, terkadang aku tertawa sendiri mengingat semua itu, masa-masa indah yang tak mampu ku lupakan begitu saja, mungkin seperti kata orang bijak masa remaja merupakan masa yang paling indah
Ketika semakin malam AC dikamar itu makin dingin sampai tulangku rasanya membeku, aku kemudian bangkit dan menaikkan suhu AC kamarku sambil menatap 3 wajah keponakanku yang lucu, mungkin mereka sudah terlelap pikirku, karena tadi siang mereka bermain lama sekali
Kemudian ku lihat jam di laptopku sudah pukul 11:30 malam, rupanya sudah 4 jam aku didepan laptop membuat program, pantas saja air mataku menetes. Karena otakku sudah jenuh berpikir, akhirnya aku buka foto-foto kenangan masa SMA ku, satu persatu ku pandangi wajah mereka yang beberapa bulan ini tak pernah ku temui karena aku terlalu sibuk mengurus kuliah dan komputer-komputer rakitanku.
Tanpa tersadar akhirnya mataku sudah terlelap, laptopku mungkin masih belum aku matikan, ketika malam kian larut dalam tidurku sekelebat bayangan hadir, bayangan wanita yang usianya belasan tahun,berperawakan tinggi, kulitnya putih dan rambutnya panjang. ketika aku perhatikan bayangan wanita itu sepertinya sudah tak asing lagi bagiku, jelas saja karena aku setahun duduk sebangku dengannya, tepatnya kelas 2 SMA, benar saja bayangan itu, bayangan yu ming yang aku kenal dulu, dia satu-satunya teman berbagiku dulu semasa SMA.
Dia terlihat duduk disebuah batu di pegunungan yang asri dengan pohon-pohon menjulang tinggi di sekelilingnya, dia terlihat sedih matanya sayu namun dia masih mampu melempar senyum indahnya padaku namun beberapa saat saja, sebelum dia menghilang begitu saja, hingga tanpa terlihat apapun disekelilingku semuanya kosong.
Aku terus mencoba mencari bayangan yu ming namun tak ku temukan, karena lelah mencarinya sampai napasku tersengal-sengal, akhirnya aku terbangun, ternyata hanya mimpi pikirku
Kemudian aku mengambil segelas air namun belum sempat aku minum, pikiranku tiba-tiba kembali mengingatkanku pada mimpi yang tadi, aku berpikir “ apa yang terjadi pada yu ming?”, “kenapa dia?”. Banyak sekali muncul pertanyaan dalam benakku sampai aku memutuskan untuk kembali ke kamarku
Maunya aku langsung tidur tapi mimpi itu masih menyisakan pertanyaan bagiku,tapi sudahlah aku paksakan saja tidur biar mataku tak terlalu lelah untuk hari esok, aku coba pejamkan sejenak namun ku tak bisa karena mimpi tadi sangat menggangguku
Aku kemudian menatap plafon kamarku sambil mengingat waktu bersama yu ming 2 tahun silam, ketika saat itu yu ming ada masalah dia menangis dipundakku, dan dulu matanya sering sekali sayu, tapi kalau ada masalah kadang dia berusaha menutupinya dengan pura-pura tertawa, tapi aku tahu kalau dia sangat sedih tapi dulu sikapku acuh tak acuh, bagiku dulu itu biasa saja.
Tapi malam kian larut, aku tak mampu pejamkan mataku lagi, yu ming dan yu ming terus membekas di kepalaku padahal yu ming kuliahnya di UGM bahkan terpisahkan lautan antara aku dan dia, lagian aku sudah lama tak berkomunikasi dengannya karena hpku rusak dan aku juga malas membuka facebook karena masih banyak hal yang harus aku lakukan untuk masa depanku
Otak ku semuanya tentang yu ming, aku sempat berpikir kalau terjadi apa-apa dengan yu ming di jogja, tapi aku berpikir mungkin saja dia sudah lupa karena disana dia sudah punya teman baru yang banyak makanya dia jarang menghubungiku.
Ini aneh pikirku,” kenapa aku terus memikirkan yu ming?”, aku diam sejenak aku lihat laptopku masih menyala, akhirnya aku lihat kembali foto-foto SMAku dulu aku tatap foto yu ming dan aku teringat dengan bayangan yu ming dimimpiku, benar saja itu yu ming pikirku.
Ketika aku terus berkutat dengan laptopku tiba-tiba hari sudah pagi, mentari pun sudah terbit dari ufuk timur, bayangan yu ming sudah bisa aku lupakan sejenak karena kesibukanku untuk mengantarkan keponakan-keponakanku bersekolah.
Sudah jam10 pagi aku pun bergegas mandi dan merapikan kamarku, kemudian aku bergegas merakit komputer kakakku kemarin yang kabelnya hancur aku oprek habis-habisan. Tak terasa waktu semakin berlalu dan haripun kian bergerak menuju sore, bersama kicauan burung dalam kesunyian hari ini.
Hari sudah sore pikirku, benar saja setelah ku lihat jam, rupanya jam 4 sore, segera saja ku bergegas mandi karena hari ini aku ada kuliah algoritma dan pemrograman C++, padahal aku malas sekali mengikuti Karena kebanyakan teori, itu membuatku pusing.
Tapi sudahlah, kalau ingin pintar aku harus belajar pikirku. Ku putuskan saja berangkat ke kampusku yang tidak terlalu jauh tapi dalam perjalanan aku teringat lagi dengan mimpiku di malam, kacau kalau begini, kosentrasiku pun buyar, ini tidak baik pikirku
Langkahku pun tak sesantai biasanya, sampainya di kampus pikiranku kacau balau, padahal dosennya lagi membahas materi kemarin tapi rasa malas dan pikiranku yang kacau membuatku terpuruk di sudut ruang kuliahku tanpa suara, pikiranku melayang jauh yang ada di dalamnya hanyalah sebuah pertanyaan “apa yang terjadi dengan yu ming?”
Semuanya yu ming yang tersirat dalam pikiranku, sampai aku lupa kalau dosenku mengadakan penilaian hari ini, aku tak dapat poin pada pertemuan ini, padahal aku mahasiswa yang rajin tidak seperti masa SMAku dulu yang menghabiskan banyak waktuku di trotoar jalanan
Tanpa terasa selesai juga kuliah ini, aku pun segera beranjak keluar, untuk menjawab segala pertanyaanku tentang mimpi yu ming, ku putuskan mencari sudut ruangan untuk tempatku bersandar, ku keluarkan laptopku untuk internetan karena wi-fi kampus gratis, makanya aku sering menghabiskan waktuku di kampus. Ku coba koneksi wi-finya ternyata tak mau, akhirnya ku putuskan ke lantai bawah, akhirnya mau juga.
Untuk menghilangkan rasa penasaran dari segala pertanyaanku, ku langsung buka akun facebookku, karena ku pikir tak ada salahnya ku tanyakan saja “apa yang terjadi pada yu ming?”, tapi aku berpikir 2 kali, karena aku jarang menghubungi teman-teman SMA ku, aku nanti mengganggunya pikirku tapi rasa penasaran itu mengalahkanku, ku putuskan untuk sekedar menyapa yu ming saja lah, aku tulis saja panggilannya pada pesan di facebookku “mingggggggggggggggggggggg”.
Akhirnya beberapa menit ada sebuah pemberitahuan di dindingku ada balasan dari yu ming “ya kenapa kakak?”, aku sempat berpikir tak membalas lagi pesan itu, karena aku yakin kalau dia mungkin tak terjadi apa-apa, makanya dia cepat membalas pikirku, akhirnya aku bisa tenang juga, terjawab sudah mimpiku kemarin malam pikirku.
Ku putuskan untuk membalas pesan terakhir dari yu ming “ya, thanks” hanya itu yang ku tulis, karena aku harus menghadapi mata kuliah praktek, tapi alasan sebenarnya bukan itu aku hanya tak ingin mengganggu yu ming di sana karena aku dan dia pernah berjanji kalau aku dan dia suatu saat nanti akan bertemu apabila kita sudah sukses dan aku menemukan jati diriku, walau sejujurnya aku sangat merindukan yu ming, melihat senyumnya adalah hal yang paling aku rindukan, apalagi tawanya yang sering muncrat sering terlintas dibenakku.