Untuk dapat terkoneksi ke Internet kita harus terkoneksi ke ISP (Internet Service Provider) atau penyedia layanan Internet seperti : maxindo, dan lain-lain, ada banyak penyedia jasa internet di Indonesia. untuk menyelenggarakan layanan ini perlu izin pemerintah lewat POSTEL (
[You must be registered and logged in to see this link.] Sampai dengan tahun 2007 ini terdapat hampir mencapai 192, belum ditambah yang lagi proses di POSTEL dan yang ilegal, list ISP yang legal dan menjadi anggota APJII (Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).
ISP akan terkoneksi ke backbone NAP (Network Access Provider), ada beberapa NAP yang sering digunakan ISP di Indonesia untuk terkoneksi ke jaringan Backbone Internet Dunia. Backbone NAP inilah yang terkoneksi ke NAP/Provider telco lain diseluruh dunia yang membentuk peering (interkoneksi jaringan) jaringan yang besar
Tips memilih ISP (Internet Services Provider)
Jaminan CIR (Customers Interconnect Rate) jaminan dari ISP untuk koneksi dari end user ke backbone internasional dan IIX. Biasanya ISP akan memberikan jaminan CIR 1:1 ke backbone internasional dan IIX jika user menyewa bandwidth Dedicated Connections namun adapula ISP yang membagi koneksi menjadi 1:2, dan sebagainya. Begitu juga disisi ISP yang menyewa bandwidth ke NAP mendapatkan jaminan CIR 1:1 atau tidak ke backbone internasional dan IIX. Koneksi dedicated berbeda dengan koneksi Broadband, koneksi dedicated adalah koneksi dengan jaminan CIR 1:1 ke Internet, jadi misalanya kita menyewa 64 kbps maka kita harus mendapatkan bandwidth 64 kbps ke internasional dan ke IIX, berbeda dengan Broadband atau shared conections yang biasanya besarnya bandwidth tertentu misalnya bandwidth UP TOO 384 kbps yang akan dibagi untuk antara 20-30 user, jadi maksudnya user akan mendapatkan maksimal 384 kbps jika user-user lainnya tidak menggunakan. Rata-rata koneksi broadband disediakan bandwidth (jalur pita lebar) sebesar 384 kbps, bandwidth ini disediakan untuk di shared ke beberapa user, karena tidak mungkin dengan harga broadband kita mendapatkan bandwidth murni dedicated.
Jaminan SLA (Services Level Agreament), jaminan yang bisa di klaim oleh end user jika terjadi down time dari ISP. Klaim ini biasanya berupa restitusi pengembalian uang sewa bandwidth kita kepada ISP tersebut yang tertuang dalam Kontrak kerjasama antara ISP dan end user. Jadi misalnya ISP mengklaim bahwa layanan mereka tidak akan downtime selama 7 jam selama bulan tersebut, maka jika dalam bulan tersebut jumlah downtime lebih dari 7 jam maka user mendapat restitusi. Namun jaminan SLA ini biasanya berlaku untuk layanan dedicated.
Dukungan teknis dan Hot Line, bayangkan jika sewaktu-waktu terjadi downtime/ putus/ koneksi menjadi lambat tidak seperti biasanya. Biasanya ISP akan memberikan nomer kontak teknis 24 jam atau nomer hotline yang dapat kita hubungi sewaktu-waktu. Bahkan ada beberapa ISP yang memberikan dukungan kontak via telp, mail, dan chatting yang akan langsung di respon dengan baik selama 24 jam. Menurut penulis dukungan teknis inilah yang menjadi hal yang cukup penting selain point-point sebelumnya, karena kita akan kesulitan jika tidak dapat mengontak teknis. Ada beberapa ISP yang mencantumkan nomer teknis namun pada saat di telpon tidak diangkat, tidak direspon dengan baik atau bahkan balik marah-marah menyalahkan kesalahan ada pada user.
Perangkat last miles, untuk terkoneksi ke ISP tempat kita berlangganan memerlukan komunikasi, yang biasanya menggunakan Wireless, Leased Channel (LC), Jaringan telpon PSTN, atau VSAT. Kebanyakan para pengguna untuk terkoneksi ke ISP menggunaakn Wireless dan Jaringan telpon PSTN (teknologi ADSL contohya SPEEDY). Wireless menggunakan frekuensi yang bebas yaitu 2,4 ghz.dan frekuensi untuk ISP yang resmi dan telah terdaftar yaitu 5.0ghz. Ada banyak jenis perangkat Wireless dari yang istilahnya buatan taiwan sampai buatan eropa dan USA, cenderung perangkat buatan taiwan lebih rentan kerusakan dan performanya kurang Untuk diketahui frekuensi di 2.4 Ghz ini sangat krodit/interferency karena digunakan oleh banyak ISP, Pemkot, Pemprov, perusahaan, dan sebagainya untuk interkoneksi internal mereka,hal ini akan mempengaruhi kinerja dari komunikasi data paket yang akan kita kirim dan terima dari Internet. Dan ISP Maxindo salah satu internet provider yang sejak awal menggunakan teknologi wireless dengan frekuensi 5.0ghz. Wireless mempunyai kelebihan dibandingkan menggunakan jaringan PSTN yaitu besarnya bandwidth yang dapat dialirkan mencapai rata-rata 5-10Mbps dan dapat dibangun dimana saja walaupun belum mempunyai infrastruktur telekomunikasi. Sedangkan jika menggunakan jaringan telepon PSTN tidak semua daerah dapat di coverage untuk menggelar suatu layanan karena terbatasnya infrastruktur dan keterbatasan besarnya bandwidth yang bisa disalurkan ke end user dikarenakan keterbatasan teknologi jaringan kabel telpon ini yang memang dirancang hanya untuk mengalirkan voice / suara.
Perbandingan harga dan kwalitas layanan, ada harga ada kwalitas begitu Kira-kira penjelasan point ini, karena tidak mungkin sebuah layanan ISP akan memberikan bandwidth 384 kbps dengan harga 50 ribu - 100 ribu rupiah perbulanya, walaupun terjadi di koneksi broadband ADSL mungkin diawal-awal layanananya setelah mencapai quota user maka koneksi akan terasa lambat” Bandwidth is not free & Bandwidth is critical to network performance” begitu kutipan dari materi Cisco networking.
Customer Satisfactions, ada baiknya kita mendengarkan para konsumen lain yang telah menggunakan layanan ISP tersebut, kadangkala layanan yang dijanjikan sebuah ISP tidak seperti yang mereka janjikan di iklan media masa, brosur, televisi, radio dan sebagainya. Banyak bertanya dan membaca dari milist (mailing list seperti Indo-cisco, indoWLI, dll) tentang layanan dari sebuah ISP atau produk suatu broadband ADSL. Dari membaca, mendengar, dan bertanya dengan para konsumen lain yang telah menggunakan layanan sebuah ISP atau produk Broadband kita akan mengetahui kwalitas dan layanannya, contoh misalkan saat ini ISP maxindo telah melayani 1000 (seribu) Client lebih di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri Jombang, dan merupakan Server dari Indowebster, Indogamers, Indotwit AMPM Radio, Nimhost, Maknyos, dan beberapa web server yang popular di Indonesia dengan traffic pengunjung harian rata-rata 1 (satu) juta orang per hari.
Features, layanan lain misalnya terdapat layanan lokal seperti email, Radio Broadcasting, Download Files, dan sebagainya adalah nilai tambah yang harus kita perhatikan, ada beberapa ISP yang menyediakan content local ini secara gratis, misalnya ISP maxindo memberikan Akses BOT gratis dalam server Games Online dan direct link download yang lebih stabil ke server local seperti Indowebster.
IP Addressing, IP (Internet Protocol) adalah pengelamatan yang unik yang menjadi standar dunia untuk menjadi sebuah protocol, protocol adalah sebuah set aturan yang dikenal oleh sipengirim dan sipenerima dimana standart dunia menggunakan TCP/IP. IP Addressing yang ada yang Public dan ada yang private, kalau IP Public adalah IP yang kita dapatkan dari ISP dan IP ini bersifat unik, jadi tidak akan mungkin sama IP kita dengan IP orang lain diseluruh dunia ini karena Pengelamatan dan penomeran IP Address ada badan khusus internacional yang mengaturnya (APNIC), dari sinilah NAP dan ISP mendapatkan IP Address yang nantinya akan diberikan ke user. Sedangkan IP Private adalah IP Local yang tidak perlu mendapatkan dari siapapun, penomoran IP ini kita buat sendiri dengan aturan kelas-kelas yang berlaku. Nah biasanya beberapa ISP ada yang memberi dan tidak memberikan IP Public ke user Namun diberikan IP Private, apa manfaat utama dari penggunaan IP Public bagi user, diantaranya adalah kita bisa membuat suatu layanan yang dapat dilihat user lain di Internet (misalnya web Server).
Legalitas Pemerintah, penyelenggaraan ISP perlu legalitas dari Pemerintah yaitu POSTEL, apakah kita mau menggunakan akses Ilegal yang sewaktu-waktu bisa saja downtime karena ISP nya disegel pihak berwajib. Mungkin kalau kita pengguna home user tidak akan terasa, namun kalau kita pengguna sebuah SOHO, Company atau sebuah tempat usaha seperti Warnet untuk pindah dari satu ISP ke ISP lain akan memerlukan waktu yang cukup lama. Salah satunya adalah konfigurasi perangkat lastmiles yang digunakan dan konfig di server
Pertanyaan yang harus terjawab
1. Tipe koneksi yang akan digunakan, apakah personal, Warnet Games Center atau Corporate?
2. Berapa jumlah komputer yang akan dikoneksikan?
3. Apakah intensitas penggunaan tinggi, misalnya selalu download atau hanya sekedar baca email ?
4. Dominan mana antara penggunaan bandwidth IX (internasional) atau IIX (local)?
Source:
[You must be registered and logged in to see this link.]