.:: Blackc0de Forum ::.
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

-=Explore The World From Our Binary=-
 
HomeIndeksLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru

Go down 
PengirimMessage
idc-jtcc0d3r
Trainee
Trainee
idc-jtcc0d3r


Jumlah posting : 97
Points : 253
Reputation : 14
Join date : 19.07.11
Age : 33
Lokasi : indonesia

Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru Empty
PostSubyek: Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru   Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru Icon_minitimeThu Nov 17, 2011 11:27 am

PADA zaman penjajahan di Kalimantan dahulu kala, serdadu Belanda bersenjatakan senapan dengan teknologi mutakhir pada masanya, sementara prajurit Dayak umumnya hanya mengandalkan sumpit. Akan tetapi, serdadu Belanda ternyata jauh lebih takut terkena anak sumpit ketimbang prajurit Dayak diterjang peluru.

Penyebab yang membuat pihak penjajah gentar itu adalah anak sumpit yang beracun. Sebelum berangkat ke medan laga, prajurit Dayak mengolesi mata anak sumpit dengan getah pohon ipuh atau pohon iren. Dalam kesenyapan, mereka beraksi melepaskan anak sumpit yang disebut damek.
[You must be registered and logged in to see this image.]
“Makanya, tak heran penjajah Belanda bilang, menghadapi prajurit Dayak itu seperti melawan hantu,” tutur Pembina Komunitas Tarantang Petak Belanga, Chendana Putra, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tanpa tahu keberadaan lawannya, tiba-tiba saja satu per satu serdadu Belanda terkapar, membuat sisa rekannya yang masih hidup lari terbirit-birit. Kalaupun sempat membalas dengan tembakan, dampak timah panas ternyata jauh tak seimbang dengan dahsyatnya anak sumpit beracun.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Tak sampai lima menit setelah tertancap anak sumpit pada bagian tubuh mana pun, para serdadu Belanda yang awalnya kejang-kajang akan tewas. Bahkan, bisa jadi dalam hitungan detik mereka sudah tak bernyawa. Sementara, jika prajurit Dayak tertembak dan bukan pada bagian yang penting, peluru tinggal dikeluarkan. Setelah dirawat beberapa minggu, mereka pun siap berperang kembali.

Penguasaan medan yang dimiliki prajurit Dayak sebagai warga setempat tentu amat mendukung pergerakan mereka di hutan rimba.

“Karena itu, pengaruh penjajahan Belanda di Kalimantan umumnya hanya terkonsentrasi di kota-kota besar tapi tak menyentuh hingga pedalaman,” Chendana.

Tak hanya di medan pertempuran, sumpit tak kalah ampuhnya ketika digunakan untuk berburu. Hewan-hewan besar akan ambruk dalam waktu singkat. Rusa, biawak, atau babi hutan tak akan bisa lari jauh. “Apalagi, tupai, ayam hutan, atau monyet, lebih cepat lagi,” katanya.

Bagian tubuh yang terkena anak sumpit hanya perlu dibuang sedikit karena rasanya pahit. Uniknya, hewan tersebut aman jika dimakan. “Mereka yang mengonsumsi daging buruan tak akan sakit atau keracunan,” kata Chendana.
Baik hewan maupun manusia, setelah tertancap anak sumpit hanya bisa berlari sambil terkencing-kencing.
“Bukan sekadar istilah, dampak itu memang nyata secara harfiah. Orang atau binatang yang kena anak sumpit, biasanya kejang-kejang sambil mengeluarkan kotoran atau air seni sebelum tewas,” tambah Chendana.
Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru 1513430891 Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru 1513430891 Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru 1513430891 Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru 1513430891 Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru 1513430891 Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru 1513430891
Kembali Ke Atas Go down
 
Sumpit, Senjata Tradisional yang Lebih Ditakuti daripada Peluru
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
.:: Blackc0de Forum ::. :: Chit - Chat :: Bebas / Ngobrol Santai-
Navigasi: