TEMPO.CO , London - Kelompok peretas Anonymous membajak data milik Stratfor, sebuah perusahaan konsultan politik, ekonomi, dan militer yang berbasis di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Stratfor memang kurang populer. Namun kalau mengetahui siapa saja kliennya, Anda akan paham kenapa kelompok ini mengincar perusahaan tersebut.
Perusahaan tersebut memegang data Apple Inc sampai Angkatan Udara Amerika Serikat untuk kepolisian Miami. Anonymous mengklaim telah mencuri data lebih dari 4.000 nomor kartu kredit, password, dan alamat rumah.
Menurut kelompok peretas itu pencurian data ini dilakukan supaya mereka bisa menggunakan uang korban untuk memberikan sumbangan Natal. Beberapa korban yang dikonfirmasi mengaku ada transaksi mencurigakan di akun kartu kredit mereka.
Sementara situs resmi Stratfor tak dapat ditilik dan tertulis "sedang dalam perbaikan".
"Sekarang data ini bukan rahasia lagi," tulis Anonymous melalui akun Twitter-nya seperti dikutip Telegraph, Senin, 26 Desember 2011.
Kelompok itu menyatakan serangan terhadap Stratfor hanya awal dari serangan Natal yang masih akan berlanjut dengan deretan daftar korban lainnya.
Beberapa jam setelah mencuri dan mengumumkan ulahnya, Anonymous mengirimkan nama, nomor telepon, email, alamat rumah, dan perincian akun kartu kredit melalui link yang terenkripsi via Twitter.
Vice President Intelligence Stratfor, Fred Burton, mengatakan perusahaannya sedang melakukan investigasi atas kebocoran data tersebut.