Robot menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari dunia teknologi. Selalu ada penemuan robotik berteknologi canggih yang dilakukan oleh para ahli robot. Satu teknologi robotik canggih yang sedang disimulasikan adalah robot terbang yang membangun menara setinggi 20 kaki atau 6 meter.
Simulasi tersebut merupakan gabugan ide antara Gramazio , orang Swiss yang berprofesi sebagai arsitek, dan seorang ahli robotika, Raffaello d’Andrea. Mereka mengembangkan suatu armada kecil yang terdiri atas robot terbang, yang digunakan dalam suatu proyek pembangunan sebuah menara dengan tinggi 20 kaki dan lebar 11 kaki, menggunakan bahan berupa batu bata polistiren sebanyak 1.500 balok.
Robot terbang yang disebut quadcopter itu akan mengikuti program pengaturan pra-penerbangan melalui suatu simulasi, sebelum melakukan proyek untuk mendirikan instalasi di FRAC Centre, Orleans, Perancis. Pembangunan menara yang disebut dengan ‘penerbangan arsitektur rakitan’ itu menggunakan 50 robot terbang berupa pesawat mini.
Proyek penelitian robotik yang dilakukan oleh robot terbang tersebut tidak akan mengalami error berupa kecelakaan. Karena, dilengkapi dengan array sensor penangkap gerakan yang akan memantau gerakan satu sama lain, pada tingkat 370 frame per detik.
Sensor tersebut juga akan memberikan informasi ke komputer penerbangan terdekat. Sehingga, proyek tersebut dipastikan akan sukses dilakukan. Pembangunan menara oleh robot terbang tersebut diperkirakan akan selesai dikerjakan pada 9 Februari 2012.
Berikut video simulasi robot terbang yang membangun menara dari bahan busa setinggi 20 kaki.