Selamat Datang, Google Indonesia
Jumat, 30 Maret 2012 20:33 | Ditulis oleh Erry FP. |
[Logo Google yang dihiasi wayang dalam peresmian Google Indonesia. [foto: Erry FP/InfoKomputer]] Seperti telah diberitakan sebelumnya, hari ini (31/3), Google Indonesia secara resmi mengumumkan kehadirannya sebagai representasi Google di tanah air.
Dengan membuka kantor representatif di Indonesia, Google berharap dapat lebih mendekatkan diri dengan para pengguna dan mitra kerja. Kantor ini sendiri rencananya baru akan dibuka pada bulan April 2012, tapi pihak Google belum bersedia menyebutkan lokasinya.
Konferensi pers peresmian Google Indonesia diadakan di Jackrabbit, Cyber 2 Tower, Kuningan – Jakarta, siang tadi.
Pada kesempatan itu, Julian Persaud (Managing Director Google Southeast Asia) sekaligus memperkenalkan Rudy Ramawy selaku Country Head Google Indonesia.
Rudy bakal dibantu oleh timnya yang antara lain terdiri dari Krishna Zulkarnain (Country Marketing Manager Google Indonesia) dan Henky Prihatna (Country Consultant Google Indonesia). Dari informasi yang kami peroleh, total anggota tim Google Indonesia saat ini berjumlah sekitar enam orang.
“Tujuan besar kami adalah bersama membangun ekosistem internet Indonesia dan membantu meningkatkan kualitas hidup, perkembangan ekonomi, dan pendidikan [nasional],” ujar Rudy dalam sambutannya.
Di samping itu, Google menyatakan niatnya untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah menuju ke sana bahkan telah dimulai sebelum tim Google Indonesia dibentuk. Salah satunya dengan menggalakkan kampanye “Bisnis Lokal Go Online” yang menyediakan platform online cuma-cuma bagi pebisnis UKM tanah air.
Berdasarkan laporan Deloitte Access Economics pada awal tahun ini, dikemukakan bahwa kontribusi internet di tahun 2011 terhadap perekonomian Indonesia mencapai 1,6% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia yang diprediksi akan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun ke depan, potensi pertumbuhan ekonomi nasional dapat digenjot hingga mencapai Rp130 triliun atau sekitar 2,5% dari PDB.